Hallo teman-teman, apa kabarnya hari ini? Di
episode Dasar Arduino sebelumnya, kita telah mempelajari bagaimana caranya
membuat alrm pendeteksi hujan.
Buat teman-teman yang belum tahu, saya saranin baca dulu deh postingan saya sebelumnya, supaya kalian tidak ketinggalan dan akan lebih
paham untuk lanjut ke tahap berikutnya.
Masih di serial arduino nih teknokers, buat
yang baca blog ini, di beberapa postingan sebelumnya kita sudah belajar menggunakan
sensor-sensor pada arduino. Seperti sensor jarak, sensor suhu, sensor gerak dan
masih banyak lagi. Nah, pada kesempatan
kali ini, kita akan mencoba menggunakan sensor yang berbeda dari sebelumnya
nih, yaitu sensor kelembaban tanah.
Sensor kelembaban tanah berguna untuk
mengukur kadar air di media tanah secara relatif. Hal ini dapat digunakan untuk
melakukan penyiraman secara otomatis pada tanah ketika tanah dalam keadaan
kering, teknokers.
Hemmm...
Mantul gak tuh. Jadi, dari sensor kelembaban tanah ini, kita bisa membuat alat
penyiram tanaman otomatis. Kan lumayan tuh buat teman-teman yang sering lupa
atau malas nyiram bunga kesayangan kalian. Dengan alat ini, semuanya dilakukan
secara otomatis dan no repot-repot gan. Yasudah, mending langsung aja yuk kita
buat alatnya...
Ok, alat dan komponen yang harus disiapkan
adalah: Arduino uno, bread board, Sensor kelembababn tanah, LED merah, kuning
dan hijau, 3 resistor 220 ohm, modul relay, dan beberapa kabel jamper.
Pertama-tama, kita susun rangkaian seperti
pada skematik ini. (Download program dan skematiknya disini)
-
Susun dan
letakan ketiga LED di bread board
-
Hubungkan
resistor pada setiap kaki positif LED
-
Sambungkan
kaki resistor yang terhubung ke LED hijau dengan pin 7 arduino
-
Dan kaki
resistor yang terhubung ke LED kuning dengan pin 8 arduino
-
Lalu untuk
resistor yang terhubung ke LED merah ke pin 9 arduino
-
Jangan
lupa sambungkan juga negatid semua LED ke pin GND arduino.
-
Lanjut ke
relay, hubungkan VCC dan GND relay ke pin 5V dan GND arduino
-
Dan IN
relay ke pin 6 arduino,
-
Beralih
ke bagian sensor, hubungkan board sensor kelembaban tanah ke board control
seperti ini.
-
Sambungkan
VCC board control ke 5v arduino dan GND-nya ke GND arduino.
-
Terakhir
hubungkan AO board control ke A0 arduino.
Gimana
udah belum teman-teman? Kalau semuanya sudah terhubung denga ok, selanjutnya
kita ke pemograman. (Download program dan skematiknya disini)
Program
yang kita buat barusan memperlihatkan pemantauan nilai dalam bentuk digital.
Selanjutnya, nilai analog digunakan untuk menentukan tiga keputusan, seperti
memperoleh informasi, diantaranya: LED hijau as Media basah, LED kuning as Kelembaban
tanah masih cukup, dan LED merah as Perlu tambahan air. Hal itu dilakukan
dengan memeriksa nilai dataPinAnalog melalui if bertingkat.
Untuk
mengujinya, kita tancapkan si sensor ke tanah, mula-mula keadaan awal tanah
masih kering. Itulah sebabnya muncul pesan”Perlu tambahan air”. Selanjutnya,
siram media tanah dengan sedikit air. Maka akhirnya muncul pesan “Kelembaban
tanah msih cukup”. Jika air terus di tambahkan dan A0 mencapai nilai bawah 250,
pesannya “Media masih basah” akan di tampilkan di serial monitor.
Saat
LED merah menyala, relay akan aktif. Ini akan menjalankan pompa air untuk
melakukan penyiraman secara otomatis. Jika kalian belum tahu cara menggunakan
relay untuk menyalakan peralatan elektronik 220 volt AC, kalian bisa lihat di postingan saya sebelumnya. Dan ketika LED hijau menyala, relay
akan off dan menghentikan nyala pompa air. Kalian juga bisa menambahkan LCD
16x2 untuk menampilkan pesannya. Atau tunggu video selanjutnya untuk
mengirimkan pesan tersebut ke smrtphone.
Ok.
Sekian dulu postingan pada kali ini, teruslah berinovasi dan berkreasi. mudah-mudah tutorial ini ini bermanfaat,
memotivasi dan membantu kalain dalam sama-sama belajar pemograman arduino.
Ok,
see you next video di minggu depan. Bye, saya Ajat pamit undur diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar