Hallo teman-teman, apa kabarnya hari ini? Di
episode Dasar Arduino sebelumnya, kita telah mempelajari bagaimana caranya
membuat alarm peringatan kebocoran gas. Buat teman-teman yang belum tahu, saya saranin cek dulu deh, supaya tidak ketinggalan dan akan lebih
paham untuk lanjut ke tahap berikutnya.
Masih di serial arduino nih teknokers,
buat yang baru berkunjung di blog ini, di beberapa postingan sebelumnya kita sudah belajar
menggunakan sensor-sensor pada arduino. Seperti sensor jarak, sensor suhu,
sensor gerak, sensor air maupun gas dan masih banyak lagi. Nah, untuk ditutorial kali ini, kita masih sama
akan membahas tentang alarm kebakaran, yaitu menggunakan sensor api.
Untuk kalian yang masih pemula atau malah belum sama sekali tahu
apa itu arduino, teman-teman tidak usah khawatir, kerana di blog ini kita
bahas semua dari dasarnya, hingga kalian bisa atau bahkan mahir dibidangnya.
Flame sensor atau sensor api ini adalah
sensor yang berguna untuk mendeteksi api ataupun sumber cahaya. Sumber cahaya
yang dapat dideteksi adalah yang mempunyai panjang gelombang antara 760 nm
hingga 1100 nm. Sensor yang kita gunakan kali ini, mampu membaca cahaya pada
jarak antara 20cm sampai dengan 100cm.
Nah
teknokers. Untuk mengoptimalkan alarm yang kita buat kemarin, kita akan
menambahkan si sensor ini. Cara kerjanya, ketika sensor mendeteksi api di range
jarak jangkauannya, maka akan membunyikan sirine sebagai peringatan dan alat
akan mencoba memadamkan api tersebut. Sebagai simulasi pemadaman apinya, disini
saya mengguakan modul fan motor L9110.
Walaupun
pada kenyataannya, tidak mungkin dong mematikan api dengan cara dikipasin, emangnya
lagi gerahya lihat mantan jalan sama temen sendiri, ehhh... Tapi buat
pengapliakasiaanya, kalian bisa ko mengganti outupt sebagai pemadam api
menggunakan relay yang bisa saja di hubungkan dengan pompa penyemprot air untuk
memadamkan apinya, itusi tergantung kebutuhan.
Ok, alat dan komponen yang harus disiapkan
adalah: Arduino uno, bread board mini, Sensor api, modul fan motor L9110,
speaker 8 ohm, LED merah, 2 resistor 220 ohm dan beberapa kabel jamper.
Pertama-tama, kita susun rangkaian seperti
pada skematik ini. (Download skematik dan programnya disini)
Tahap
wairing sudah selesai, jika sudah di pastikan tidak ada yang salah hubung, next
yuk kita kepemograman . (Download skematik dan programnya disini)
Mula-mula
pin 3 pada arduino dibaca, kemudian nilai dari nilaiDigital diperiksa melalui
program if else. Jika nilainya adalah 1 maka alram akan berbunyi dan kipas akan
berputar untuk memadamkan api, kemudian di serial monitor kita juga akan
melihat kata “Mendeteksi api”. Ttetapi Jika nilaiDigitalnya adalah 0 atau
sensor tidak mendeteksi api, maka sirine tidak berbunyi dan kipaspun tidak
berputar, tidak hanya itu, di serial monitor juga akan menampilkann kata “Tidak
ada api”.
Alat
ini masih sangat sederhana, kalian bisa mengembangkannya menjadi alat yang
lebih canggih, contohnya seperti membuat alatnya bisa mengirimkan pesan ke
samartphone kalian baik berupa sms maupun telegram. Dan untuk sekali lagi,
tutorial ini diperuntukan bagi pemula yang hendak belajar pemograman arduino,
maka dari itu saya buat alatnya sesederhana dan sesimpel mungkin supaya bisa
dengan mudah di pahami.
Ok.
Sekian dulu tutorial pada kali ini, teruslah berinovasi dan berkreasi. mudah-mudah postingan ini bermanfaat,
memotivasi dan membantu kalain dalam sama-sama belajar pemograman arduino.
see
you next video di minggu depan. Bye, saya Ajat pamit undur diri.
bang minta skematik sama koding pemrogaman nya dong hehehe
BalasHapus